Teori Belajar Humanistik

Teori Belajar Humanistik adalah suatu pendekatan dalam psikologi pendidikan yang menekankan peran individu dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini berfokus pada pengembangan pribadi, pertumbuhan diri, dan kebutuhan psikologis individu sebagai faktor utama dalam belajar. Beberapa tokoh terkenal dalam teori ini adalah Carl Rogers dan Abraham Maslow.

Teori Belajar Humanistik


Beberapa konsep kunci dalam teori belajar humanistik termasuk:

  • Self-Actualization (Pencapaian Diri): Konsep yang diperkenalkan oleh Abraham Maslow ini menyatakan bahwa individu memiliki dorongan alami untuk mencapai potensi penuh mereka. Belajar diarahkan pada pengembangan diri yang lebih baik dan pencapaian puncak potensi individu.
  • Perhatian Terhadap Aspek Psikologis: Teori ini mengakui pentingnya aspek psikologis individu, seperti motivasi, emosi, dan persepsi, dalam proses pembelajaran. Siswa perlu merasa aman, dihargai, dan termotivasi untuk belajar secara efektif.
  • Pendidikan Berpusat pada Siswa: Teori Humanistik menekankan pendidikan yang berpusat pada siswa. Guru harus mendukung siswa dalam mengejar minat dan tujuan mereka, memberikan otonomi, dan menciptakan lingkungan yang mendukung eksplorasi dan pertumbuhan individu.
  • Penghargaan (Unconditional Positive Regard): Carl Rogers mengemukakan bahwa guru seharusnya memiliki sikap penghargaan yang tidak bersyarat terhadap siswa, artinya menerima siswa tanpa menghakimi atau menilai. Ini menciptakan iklim yang mendukung perkembangan positif.
  • Dialog dan Komunikasi: Komunikasi yang efektif dan dialog antara guru dan siswa dianggap sangat penting dalam teori belajar humanistik. Ini menciptakan hubungan yang kuat antara guru dan siswa yang memungkinkan pertumbuhan pribadi.

Dalam konteks pendidikan, pendekatan humanistik dapat mengarah pada metode pengajaran yang lebih fleksibel, menekankan pada pengembangan keterampilan interpersonal, dan memungkinkan siswa untuk mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran mereka. Guru cenderung menjadi fasilitator dan pemandu, membantu siswa mengejar minat mereka dan memahami diri mereka sendiri dengan lebih baik. Pendekatan ini sering digunakan dalam konseling, terapi, dan pendidikan khususnya untuk mengatasi masalah-masalah psikologis dan emosional.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak